Sustainable Palm Oil
Gaya Hidup Konsumen Bijak
Minyak sawit adalah minyak nabati edibel yang didapatkan dari mesocarp buah pohon kelapa sawit.
Minyak sawit secara alami berwarna merah karena kandungan beta karoten (dikenal
dengan pro Vitamin A) yang tinggi. Tapi, saat sudah menjadi minyak goreng yang berwarna kuning keemasan berarti
kandungan beta karoten itu sudah hilang. Palm Oil berasal dari daging buah
sawit dan lebih tepat digunakan untuk membuat minyak goreng.
Masyarakat
Indonesia sangat akrab dengan makanan gorengan. Selain gampang dibuat, makanan
gorengan dirasa lebih enak dibanding makanan yang direbus atau dikukus. Namun,
seiring berkembangnya zaman, masyarakat mulai sadar akan dampak konsumsi
makanan gorengan bagi kesehatan. Masyarakat Indonesia yang konsumtif akan
minyak inilah yang berdampak pada tingginya angka permintaan produksi minyak
goreng. Dan tanpa disadari sifat ini membuahkan tindakan perusakan lingkungan
dengan tren pembukaan lahan yang ditujukan sebagai perkebunan kelapa sawit.
Mongorbankan hutan-hutan yang sangat bermanfaat, pembukaan lahan yang ekstrim
merugikan alam dan masyarakat sekitar.
Saya mengakui dan
ikut andil atas makin buruknya kondisi lingkungan ini karena sifat KONSUMTIF.
Saya tersadar setelah saya membuat opini ini, saya belum menjadi konsumen yang
bijak. Saya bertempat tinggal di wilayah Sumatera dimana daerah saya menjadi
komoditas penghasil kelapa sawit. Kegemaran saya menyantap gorengan memaksa
penjual gorengan bahkan saya rela membeli minyak goreng secara berkelanjutan.
Apalah hidup saya makan tanpa minyak goreng!
Oleh karena itu,
saya ingin berbagi pengalaman saya belajar untuk menjadi konsumen yang bijak
dalam memanfaatkan penggunaan minyak goreng (minyak sawit) dari beberapa
Talkshow Kesehatan yang saya ikuti.
Manfaat Praktis
Kelapa Sawit
Saya akan berbagi
pengalaman menggunakan minyak sawit sebagai minyak goreng dan manfaat lainnya
yang bisa atau kita sudah praktikkan sehari-hari.
1.
Sebagai
minyak goreng
Kita dianjurkan memakai minyak
goreng hanya 3 kali pemakaian. Dan dalam 3 kali pemakaian ini digunakan untuk
menggoreng telur, sayur dan yang bersifat nabati. Bila kita gunakan untuk
menggoreng bahan yang bersifat hewani maka minyak goreng pada pemakaian pertama
telah berubah warna karena sering digunakan dalam suhu tinggi sehingga saat
pemanasan akan terjadi proses degradasi, oksidasi dan dehidrasi dari minyak
goreng. Seperti saat menggoreng ikan, ayam, daging, dan lainnya. Maka dari itu
untuk bahan hewani minyak goreng digunakan hanya 1 kali pemakaian saja.
Saran saya : Menggoreng bahan
hewani hendaknya di panci anti lengket dengan sedikit minyak goreng saja. Ingin
lebih sehat biasakan penggunaan kukusan pada makanan bahan hewani agar
maanfaatnya diserap lebih banyak dan tentu menghemat biaya.
2.
Membantu
mendinginkan kulit yang terkena luka bakar
Campurkan putih telur dan
minyak kelapa sawit yang dingin lalu oleskan pada kulit yang terkena luka bakar
tersebut.
Pengalaman saya : Nenek dan
orang tua saya bila terkena luka bakar (mutung) biasanya mengoleskan minyak
kelapa sawit dan garam pada kulit yang terkena luka bakar.
3.
Menetralisir
Rasa Pedas
Masyarakat Sumatera rata-rata
penyuka pedas termasuk saya sendiri. Saya biasanya menumis (menggoreng) sambal
yang sudah saya racik dan giling agar rasanya tidak terlalu pedas dan bisa
mengawetkan juga.
4.
Sebagai
ramuan pijat/urut
Hal ini sudah dikenal sejak
jaman dahulu, nenek dan orang tua saya sering menggunakan minyak sawit dingin
untuk pijat/urut dengan menambahkan jeruk nipis dan bawang merah. Dan
kebanyakan para sesepuh disini menggunakan racikan tersebut untuk pijat/urut
sejak lama. Apakah anda sudah pernah mencoba?
5.
Sebagai
bahan pembuatan kosmetik
Seperti yang kita ketahui minyak sawit
merupakan bahan untuk pembuatan kosmetik seperti berbagai macam krim dan juga
lotion.
Dari beberapa
manfaat diatas maka kita mengetahui bahwa minyak sawit sebagai komoditas yang
penting untuk membangun perekonomian, karena memiliki harga jual yang menarik
dan cukup menguntungkan bagi pengusaha, dan bagi negara tentunya. Kelapa sawit
memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi , sehingga membuat banyak pengusaha
berani menanamkan investasi modal yang tinggi pula bagi pembukaan lahan kebun
kelapa sawit. Namun demikian, saat ini pembukaan perkebunan kelapa sawit
mengorbankan lahan-lahan hujan tropis yang dimiliki negara Indonesia, sehingga
banyak ditentang oleh berbagai kalangan. Dan baru-baru ini Indonesia dilanda
kabut asap pekat karena pembakaran lahan yang disangka untuk lahan perkebunan
kelapa sawit di daerah Sumatera Selatan, Jambi, Riau, dan Kalimantan. Bahkan
negara tetangga seperti Singapore terkena dampak kabut asap yang bisa membuat
masyarakat tidak mampu menghirup udara segar dan sehat. Inilah pekerjaan rumah
Indonesia yang sesungguhnya dimana pengusaha bahkan pemerintah terkait harus mampu
menegosiasikan bagaimana pembukaan lahan yang baik dan benar. Sekolah
diliburkan dalam jangka waktu yang lama berakibat siswa tidak dapat belajar dan
mengenyam pendidikan sepenuhnya. Bayi sampai dengan orang tua terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) karena
udara tercemar.
Saya akan belajar
untuk menerapkan Gaya Hidup Konsumen Bijak dan menakar penggunaan minyak
sewajarnya. Menggunakan minyak skala rendah untuk menekan produksi minyak dan
menghemat daya beli juga menjaga kesehatan saya dan lingkungan. Bila hutan kita
habis maka habitat yang ada disana juga akan musnah. Apa yang Indonesia punya
setelah Tanaman Kelapa Sawit sudah habis masa produksinya? Indonesia hanya
memiliki tanah gersang, tidak ada air, tidak ada kehidupan. Saya tidak ingin
bila saya menikah dan memiliki anak, saya dan anak saya tidak bisa melihat
Harimau Sumatera secara langsung karena saat pembabakan hutan dan pembakaran
hutan terjadi itu mengusir mereka dan membuat mereka kehilangan tempat
persembunyian dan makanan. Mereka akan mudah ditemukan oleh manusia dan diburu.Orang Utan ditemukan terbakar dan kehilangan rumah mereka.
Siapa yang salah dalam hal ini?
Harimau Sumatera kehilangan habitatnya karena pembakaran lahan hutan hujan tropis di wilayah Sumatera Selatan |
Keluarga Orang Utan merupakan satwa yang dilindungi oleh Pemerintah, tapi sekarang mereka kehilangan rumah mereka. |
Orang Utan ditemukan tewas terbakar di salah satu lahan pembakaran hutan. |
“Kita sebagai
manusia harus sadar apa yang kita perbuat dan mampu merugikan alam dan mahluk
hidup”.
Saya yakin masih
banyak orang pintar di Indonesia. Bantu kami, ajak kami untuk berprilaku yang
bijak dalam menetapkan kelangsungan hidup. Ajak kami memperbaiki kondisi
lingkungan hidup dan ciptakan produksi/hasil yang ramah lingkungan. Saya
belajar dari saya, anda dan alam. Alam berubah karena anda, anda menjadi
berbahaya karena saya. Saya yang konsumtif.
Sadari diri kita
sendiri! Ayo buat perubahan! Jangan buat Indonesia menangis.
Oleh : Rizma Arimbi